Gubernur Sumsel Alex Noerdin menegaskan, penggandaan buku sekolah elektronik (BSE) harus telah terlaksana pada awal 2009 ini.

Buku tersebut harus diterima siswa tepat pada saat pelaksanaan tahun ajaran baru 2009/2010 pada Juli mendatang. “Semua buku pelajaran harus sudah ada pada tahun ajaran baru.Sebab, jika pencetakan buku terlambat dilakukan, dikhawatirkan menghambat proses pendidikan,” ujar Alex kepada SINDO di Palembang,kemarin. 

Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah mengalokasikan anggaran untuk program penggadaan buku, mengingat APBD Sumsel 2009 mulai efektif pada Januari 2009 ini.Tak hanya itu, dana APBD Sumsel 2008 lalu masih tersisa cukup besar sehingga bisa dialokasikan untuk program tersebut dan fokus pembangunan pendidikan di Sumsel,yakni mewujudkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat,dapat terlaksana. 

Anggota Dewan Pembina Komisi Pengawasan Sumsel Sehat dan Cerdas (KPSSC) Febuar Rahman menuturkan, pihaknya terus mengawal dan mengkritisi sesuatu yang dinilai menghambat terwujudnya program tersebut. Dalam hal ini, pemprov telah melaksanakan lelang pengadaan buku pada triwulan pertama, yakni dari Januari hingga Maret 2009. 

“Sehingga, ketika awal tahun ajaran baru pada Juli/Agustus 2009, semua buku pelajaran tersebut telah siap pakai,”katanya. Sementara itu, Kepala Disdik Sumsel Dwi Priyono mengungkapkan,Pemprov Sumsel telah menganggarkan dana lebih dari Rp303 miliar untuk subsidi iuran komite sekolah (SIKS). 

Salah satu sasaran dari program ini adalah untuk pengadaan buku.Pada tahun anggaran 2009 ini, dana tersebut diberikan selama enam bulan untuk periode Juli–Desember 2009 atau untuk semester pertama tahun pelajaran 2009/2010.

Dari total anggaran yang ada, lebih dari Rp28,5 juta akan dianggarkan untuk bantuan buku pelajaran. “Dengan adanya kebijakan pembangunan pendidikan ini diharapkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan di Sumsel dapat ditingkatkan, sehingga mutu, relevansi, dan daya saing SDM, di Sumsel meningkat,”tuturnya. (febria)