Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengimbau IAIN Raden Fatah Palembang mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) sebelum berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). 

Keinginan IAIN Raden Fatah berubah menjadi UIN harus didukung dari dalam lembaga pendidikan itu sendiri. Hal itu ditegaskan Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat menerima kunjungan Rektor IAIN Raden Fatah Palembang Aflatun Muchtar di Griya Agung Palembang kemarin. 

Dalam kesempatan tersebut, pihak IAIN memaparkan kesiapan konversi menjadi UIN.“Yang harus dipersiapkan sebenarnya tidak hanya lahan dan gedung, melainkan dari IAIN sendiri. Bagaimana SDM dan standar lulusannya sehingga benar-benar layak dikonversi menjadi UIN,” ujarnya kemarin. 

Alex sangat setuju dan mendukung sepenuhnya IAIN menjadi UIN. Dengan harapan,UIN tersebut dapat menjadi lembaga pengkajian Islam yang dapat menghasilkan lulusan sarjana yang islami, profesional, dan memiliki karakter berkualitas. “Tentunya dengan persiapan dari dalam dan tingkatkan standar saat ini menjadi standar dunia, istilahnya world class,”ujarnya. 

Pemprov Sumsel, lanjut dia, sangat mengharapkan IAIN atau UIN dapat menjadi lembaga pengkajian Islam sebelum Islamic Centre (IC) didirikan.“Kami tidak akan mendirikan dengan APBD, jadi IC masih lama. Sementara, semua kegiatan dialihkan keada Masjid Agung dan pengkajiannya di IAIN serta kegiatan lainnya di asrama haji,” tuturnya. 

Untuk itu, kata Alex, IAIN harus memiliki kesiapan dengan meningkatkan perhatian pada fasilitas dan kemampuan yang dimiliki, seperti memfokuskan diri meningkatkan salah satu fakultas yang dianggap unggul. 

“Untuk apa banyak fakultas dan program studi, cukup satu tetapi standar dunia. Itu akan menjadi kekuatan, jadi keinginan IAIN mendirikan fakultas kedokteran harus dicermati dengan matang,”ucapnya. Sementara itu, Rektor IAIN Raden Fatah Palembang dalam paparannya di hadapan gubernur mengatakan, saat ini IAIN telah memiliki lima fakultas, termasuk Program Pascasarjana dengan jumlah mahasiswa 7.000 orang. 

Namun, syarat untuk konversi menjadi UIN diperlukan fakultas eksak atau minimal memiliki enam program studi (prodi). “Sebenarnya IAIN sudah punya prodi di luar agama, seperti Prodi Ekonomi dan Perbankan Syariah.Tapi itu di bawah Fakultas Syariah,”ujarnya. 

Untuk itu, IAIN memiliki rencana untuk mendirikan fakultas kedokteran dan fakultas fisika serta biologi. Untuk mewujudkan rencana tersebut, saat ini pihaknya telah mencari dukungan hingga keluar. “Karena itu, kami mengharapkan adanya pengarahan dari gubernur sehingga dua UIN di luar Pulau Jawa bertambah satu dari Sumsel,”tuturnya. (berli zulkanedi)